Foto hari juman kemaren.. Lamaaa aja di USG kali itu.. dokternya penasarannn mau capture foto scrotum si Dedek. Susah banget di capture gara-gara kakinya kurang dibuka.. Hehehehe.. :D
Banyak pembicaraan terjadi hari jumat kemaren, since I asked a pretty much questions this time, since the doctor mentioned about "ikut senam hamil". This time, there's still chance to try for normal delivery, although there was this sentence "mentalnya ga siap normal Sin?" hahahahaha... She (doc) explained a lot to me, when a told her about my friends who tried for normal delivery but then ended up with cs.
Gara-gara kalimat "ikut senam hamil" , jadi ada kemungkinan untuk coba/diobservasi untuk lahiran normal.. *ngumpet*
She showed me different types of hips, yang bisa jadi salah satu indikator kenapa bayinya ga mau turun-turun, karena bentuk kepalanya ga sesuai dengan "pintu" keluarnya.. katanya baiknya di x-ray sebelum hamil untuk tau bentuk pinggul (more like foto pinggul dari atas).
"Cuma bisa 3 anak deh Dok.. hahahaha.." "hahahaha.. emang mau berapa Sin?" "empat sih dok.. itupun kalo mampu.. wehehehehehe.." "oohh.. karena kamu sendiri ya? jadi sepi.." "kalo Choki?" "aku juga mau 4 dok, kami aja ber-3 kayaknya masih sepi.." "oohh gitu.. hehehehehe.. kemaren saya baru cs ibu melahirkan anak ke-4 kok.. normal juga belum tentu bisa punya anak 4.. banyak faktor/indikasi yang harus di lihat.."
and the explanations went on.. :) .
"Jarak lahir kalo cs berapa dok? 3 tahun ya?" "18 bulan. Kalau kurang dari itu, usianya harus makin muda, makin muda.."
as in ga boleh/beresiko tunggu dedeknya lahir dengan umur/minggu yang pas, harus makin turun karena katanya jaringan perut itu jaringan.. hmm.. lupa lagi istilahnya, pokoknya ga elastis apa gmn gitu, takut bekas cs-nya kenapa-kenapa. Jadi katanya ada baby yang dikeluarin pas minggunya tiga puluh berapa gitu, terpaksa di suntik pematangan paru karena udah anak yang kesekian yang lahir kurang dari 18 bulan jaraknya dengan kakaknya.. oalah..
Bulan depan nanti disuruh SMS ke dokternya untuk dia bikinin appointment sama dokter mata, karena dokternya cuma sampe jam 12 siang, biar nanti kalo pun datang, kami ga datang sia-sia, berhubung minus mata gue yang kiri udah hampir 5, yang kanan udah diatas 5 dan ga fokus juga tetep.
Gw kasi tau juga ke dokter soal ada hemorrhoid alias ambeyen. Katanya "hmm.. jujur ya Sin, ngeden melahirkan itu.. aduh, berkaaali-kali dari ngeden mau Pup" Okedeh dok! hahahaha..
Intinya nanti di observasi lebih intense mulai 8 bulanan apakah bisa lahiran normal atau cs. Kalau misalnya cs, pilihan tanggalnya kira-kira mulai tanggal 20-an Desember.
Tidak lupa menanyakan soal IMD. Katanya kalau normal, pasti IMD, kalau cs, agak susah karena ada sekat ke perut itu, dan mereka sibuk ngerjain operasinya, jadi bayinya hanya diperkenalnya saja ke dada ibunya, nanti setengah jam sesudah operasi baru babynya dikasi untuk IMD. Kurang lebih kya gitu.
Dokter kasi tau juga soal ILA, katanya kalau sudah pasti bisa lahir normal, pembukaan udah diatas 5-6, bisa dikasi pengurang rasa sakit ini..
"itu pasti di kasi ke semua Ibu, atau semua Ibu yang udah ga tahan sakitnya, atau by request dok?" "by request. Itu jadinya dokter yang coach untuk kapan ngeden, seperti itu"
kasian juga dong Ibu2 yang udah kesakitan banget trus ga tau ada option ini.. trus kata Bebeph ya mungkin obatnya mahal, makanya ga dikasi kesemua orang/jadinya by request.. mungkin juga kali yah.. ga nanya juga sih soal harga-hargaan..
Ini hasil Googling:
a. Anestesia Epidural
Anestesi epidural atau bius lokal dari pinggang ke bawah adalah teknik untuk menghilangkan rasa sakit dengan memasukan zat anestesi lewat suntikan melalui otot pinggang hingga ke daerah epidural (salah satu bagian dari susunan saraf pusat di bagian tulang belakang). Hal ini dilakukan oleh dokter anestesi. Pembiusan dilakukan melalui suntikan tadi,sifatnya memblok daerah yang disuntik sampai ke bagian bawah, sehingga si ibu tidak merasa nyeri di daerah tersebut.
Bila ibu menggunakan anestesi ini maka saat mengalami kontraksi, ibu tidak merasakan adanya nyeri sama sekali. Sehingga saat sampai waktunya ibu harus mengejan, maka ibu akan dituntun untuk mengejan sesuai dengan datangnya kontraksi yang dinilai oleh dokter. Dengan kata lain ibu sama sekali tidak tahu kapan ibu merasa harus mengejan, karena stimulasi yang merangsang hal tersebut tidak dirasakan sama sekali. Karena tidak adanya stimulasi tersebut, maka kadang proses persalinan menjadi lebih lama dan ada kemungkinan persalinan harus dibantu dengan menggunakan vacuum atau forsep, Walaupun begitu, hasil akhir tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara bayi yang lahir normal atau menggunakan metode ini.
b. ILA (Intrathecal Labor Analgesia)
Cara pemberiannya hampir sama dengan teknik epidural. Diberikan suntikan di daerah urat saraf, anestesi ini diberikan pada pembukaan di atas 4 cm, jadi di awal proses persalinan ibu masih merasakan kontraksi. Teknik ini akan membebaskan ibu dari rasa sakit sekitar 12 jam.
Namun harus diketahui, ILA bukan bius total yang sama sekali membebaskan ibu dari rasa sakit, ibu masih merasakan sakit ringan saat kontraksi atau saat dokter memeriksa bukaan jalan lahir.
Dibandingkan teknik epidural, ILA hampir tidak mempunyai efek samping. Dosis yang diberikan jauh lebih sedikit sehingga sama sekali tidak mengganggu kondisi ibu dan bayi selama selama proses persalinan. Ibu tetap dapat mengejan karena ILA sama sekali tidak mempengaruhi kemampuan mengejan.
Efek samping yang mungkin dialami adalah kemungkinan kontraksi rahim menjadi lambat, ada penurunan tekanan darah, gatal-gatal atau sakit kepala walaupun jarang terjadi. Jika hal ini terjadi dokter segera menanganinya. Dokter kebidanan harus memastikan bahwa kondisi bayi normal, bukan bekas operasi dan bayi bisa dilahirkan melalui jalan normal. Bila ada keraguan misalnya kemungkinan bayi besar, posisi kepala masih tinggi, belum masuk ke daerah panggul atau ada kemungkinan panggul ibu kecil untuk dilalui kepala bayi dengan berat tertentu atau panggul ibu asimetris, maka tidak dapat dilakukan persalinan dengan menggunakan anestesi ini.
No comments:
Post a Comment