About "Daily Planet & Sindy"

Wednesday, December 8, 2010

Pregnancy

Temen-temen dan orang disekitar gue (well, at least my second circle of friends lah..) lagi pada hamil..
Ada yang baru married udah langsung tekdung, ada yang udah tekdung dulu baru married, ada yang nunggu beberapa bulan/tahun baru isi, ada yang abis nunda langsung isi, ada yang pas lepas spiral langsung "ga sengaja" jadi, ada juga (mungkin) yang emang rencana untuk punya anak lagi.. tapi case satu ini jarang gue temukan disekeliling gue.  Kebanyakan anak 'bukan yang pertama' itu lahir karena kebablasan. Heheheh! Lucu yah?!
Tapi kasian juga.. karena itu kya anak yang tidak diharapkan. Kenapa? "ikh, ga gitu juga kali, Sin" will you say that? ya pada kenyataannya kya gitu kalo anak-anak yang dikandung tanpa rencana alias kebablasan, anak yang tidak diharapkan, tapi bukan berarti anak yang tidak diinginkan.. :) ya khaaan??! :) Pasti disayang koq kalo lahir.. namanya juga anak.. kecuali orang tua yang emang ga punya manners.

Beda lagi casenya dengan ibu-ibu yang sudah berumur yang kebablasan gara-gara missed nelen obat KB-nya.  Ada yang emang prefer ngelahirin, ada yang prefer ngegugurin dan gugur, ada juga yang mo gugurin tapi kandungannya terlalu kuat, dan lahirlah anak itu dengan beda umur yang cukup jauh dengan kakak(-kakak)nya. I won't comment on that. It's their life. I'm just saying the facts around is like that.

Anyways,
itu cuma kata-kata pengantar buat artikel yang gue baca di Yahoo!News this morning.
Ini gue paste artikelnya:

Cegah Stres pada Bayi Sejak dalam Kandungan

Ibu Hamil
 
"VIVAnews - Ungkapan 'makan untuk dua orang' selama kehamilan memiliki arti lebih luas daripada sekadar kesehatan fisik. Seorang ibu yang makan menu tinggi lemak selama kehamilan cenderung menjadikan bayinya  lebih agresif atau memiliki kecemasan berlebih.

Sebuah studi yang dilakukan Pusat Penelitian Primata Nasional, di Beaverton, Oregon, menemukan bahwa bayi-bayi kera yang ibunya memiliki pola makan tinggi lemak selama kehamilan lebih rentan terkena stres dan kecemasan dibanding dengan ibu yang makan diet sehat.

Meskipun penelitian ini dilakukan pada kera, ada banyak kesamaan dengan kehamilan pada manusia. Sebab, terdapat kedekatan fisiologi antara manusia dan primata tersebut, ungkap Kevin Grove seperti dikutip LiveScience.

Studi membedakan diet dari kelompok kera yang sedang hamil. Satu kelompok kera betina dengan diet 35 persen lemak, dan lainnya diet rendah lemak sebesar 13 persen. Ketika bayi berumur satu bulan, pemimpin peneliti Elinor Sullivan membuat para bayi dalam kondisi stres, yaitu kehadiran manusia asing di dekat kandang dan mainan baru dalam kandang mereka.

Hasilnya, dari seluruh bayi, 78 persen bayi yang ibunya makan diet tinggi lemak bereaksi dengan cemas atau lebih agresif. Sementara hanya 11 persen di antara bayi kera dengan ibu diet rendah lemak yang memperlihatkan reaksi negatif.

Lebih mengejutkan lagi, para peneliti menyebutkan, kegemukan ibu tidak mempengaruhi bayi melainkan kadar menu diet selama kehamilan. Ibu dengan berat rata-rata tetapi memiliki diet buruk, menurunkan stres dan kecemasan kepada bayi mereka setelah lahir. Gejala kecemasan pada bayi dapat dikurangi jika seorang ibu beralih ke diet yang lebih baik selama kehamilan."

No comments: